Sebagai seorang musisi jalanan, pengalaman Richo dalam bidang tarik suara bisa dibilang cukup banyak. Dua tahun menjadi pengamen tetap di jalan Elisabeth dan Setiabudi di kota Medan cukup membuatnya merasakan pahit manisnya mencari uang sendiri. Tak hanya itu, ia juga belajar menjadi orang yang lebih solider dan setia kawan di jalanan.
Richo terkenal sebagai pengamen yang stylish. Banyak dari teman-temannya yang mengikuti gayanya, karena ia berusaha mematahkan teori bahwa semua pengamen itu dekil. Richo merasa sangat beruntung memiliki hobi menyanyi dan bermain gitar. Karena dengan menyanyi, ia dapat melampiaskan emosi sambil menghasilkan uang.
Sejak kecil Richo mengaku sering membuat ibunya menangis dan selalu menyusahkan dibanding kedua kakak dan satu adiknya. Keputusannya untuk berhenti sekolah di kelas 2 SMA pun sebenarnya kurang disetujui oleh sang ibu. Maka dari itu ia ingin ikut Idol supaya bisa bernyanyi di panggung dan di hadapan ribuan orang yang meneriakkan namanya agar ibunya bisa berbangga hati. Selain itu Richo juga bercita-cita membuatkan studio musik bagi pengamen tertua di Elisabeth yang selalu menemaninya bernyanyi. more.............
Custom Search
Tuesday, May 20, 2008
Dede Richo (Richo) Indonesia Idol 2008 | Medan, 22 September 1989
Labels:
Richo Indonesia Idol 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment